Apakah Anda pernah mempelajari istilah Pembaruan Syarat Obligasi? Mungkin tidak banyak yang mengetahui tentang pengertian Pembaruan Syarat Obligasi walaupun mungkin kita pernah menggunakannya. Dalam pembahasan finansial, istilah ini memiliki beberapa arti. Kali ini kita akan membahas Pembaruan Syarat Obligasi yang berhubungan dengan keuangan. Pembahasan mengenai Pembaruan Syarat Obligasi biasanya juga berkaitan dengan istilah lain, yaitu Saham, Pasar Modal dan Obligasi.
Surat berharga atau obligasi yang diperbarui dengan perpanjangan jangka waktu pembayaran kembali, atau untuk jangka waktu tertentu tidak dapat diperjualbelikan (lock up).
Simak penjelasan tentang Pembaruan Syarat Obligasi lebih lanjut berikut ini agar kamu lebih paham mengenai apa yang dimaksud Pembaruan Syarat Obligasi.
Pembaruan syarat obligasi atau yang seringkali disebut sebagai lock up dalam konteks pasar modal diartikan bahwa ada sejumlah surat berharga atau saham yang tidak dapat diperjualbelikan hingga periode tertentu. Biasanya pemegang saham besar seperti eksekutif perusahaan dan investor yang memiliki kepemilikan yang besar dilarang menjual bagian saham mereka dalam jumlah waktu yang telah ditentukan setelah penawaran umum perdana. Secara umum, lock up adalah kondisi pelaksanaan opsi saham karyawan.
Lock up dirancang untuk mencegah orang dalam melikuidasi aset terlalu cepat setelah perusahaan mereka go public. Ketika karyawan dan investor pra-penawaran umum awalnya mendapatkan saham atau opsi mereka, mereka menandatangani kontrak dengan perusahaan yang biasanya melarang perdagangan untuk 90-180 hari pertama setelah IPO di masa depan. Ketika perusahaan siap untuk go public, bank penjamin emisi kemudian menegaskan kembali perjanjian yang ada dalam kontrak baru. Ini membantu memastikan pasar tidak akan meningkatkan pasokan secara tidak proporsional, yang mendorong harga turun. Biasanya proses lock up sederhana – berlangsung selama 180 hari untuk semua orang - namun sekarang prosesnya menjadi semakin kompleks.
