Pembiayaan Dengan Utang merupakan salah satu istilah yang berkaitan dengan bidang finansial. Mungkin tidak banyak yang mengetahui tentang istilah Pembiayaan Dengan Utang walaupun mungkin kita pernah menggunakannya. Kalau bicara mengenai keuangan, istilah ini memiliki beberapa arti. Kali ini kita akan membahas Pembiayaan Dengan Utang yang masih memiliki keterkaitan dengan keuangan. Pembahasan mengenai Pembiayaan Dengan Utang biasanya juga berkaitan dengan istilah lain, yaitu Pembiayaan Tambahan, Dana dan Modal.
Proses meningkatkan jumlah utang dengan cara menerbitkan surat utang jangka panjang, seperti obligasi atau surat utang lain (debt financing).
Simak penjelasan tentang Pembiayaan Dengan Utang lebih lanjut berikut ini agar kamu lebih paham mengenai apa yang dimaksud Pembiayaan Dengan Utang.
Pembiayaan dengan utang adalah cara mendapatkan uang atau modal dalam menjalankan atau melakukan sesuatu dengan berutang. Salah satu caranya adalah dengan menerbitkan surat utang atau obligasi. Cara lain yang juga tak kalau terkenal adalah lewat tagihan, pinjaman bank, dan wesel. Pembiayaan dengan utang dikenal juga dengan istilah debt financing.
Pembiayaan dengan utang banyak dijumpai dalam sebuah bisnis. Biasanya, untuk mendapatkan tambahan dana atau modal, pengusaha berutang kepada lembaga penyedia pinjaman atau kepada perorangan. Pengusaha yang mendapatkan pembiayaan dengan utang berstatus debitur. Dia memiliki kewajiban untuk membayarkan pokok utang beserta dengan bunganya. Apabila perusahaan obligasi, berarti perusahaan tersebut wajib membayar pokok utang dan bunganya kepada para investor sesuai tanggal yang disepakati.
Pembiayaan dengan utang memiliki keuntungan bagi pemilik perusahaan sebagai berikut:
1. Saham Tetap Menjadi Pemilik Perusahaan
Bedanya pembiayaan dengan utang dan pembiayaan ekuitas adalah pemilik perusahaan tidak kehilangan persentase kepemilikan saham. Pemilik perusahaan hanya berkewajiban melunasi utang beserta bunganya.
2. Kebijakan Perusahaan Tidak Terintervensi
Karena persentase kepemilikan saham tidak berubah, otomatis kebijakan perusahaan tidak terintervensi pihak eksternal. Kebijakan perusahaan tetap murni hasil kesepakatan internal perusahaan.
3. Lebih Mudah Menentukan Perencanaan
Pembiayaan dengan utang memiliki jangka waktunya sendiri. Oleh sebab itu, pihak perusahaan akan lebih mudah mengatur strategi keuangan mengingat perusahaan harus mengeluarkan cicilan per bulannya.
Walaupun memiliki sisi positif berupa keuntungan, pembiayaan dengan utang juga harus diperhatikan cara penggunaannya. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembiayaan dengan utang:
1. Perusahaan Harus Lolos Kualifikasi
Tidak sembarang perusahaan bisa mendapatkan pembiayaan dengan utang. Perusahaan harus memiliki kualifikasi yang sesuai seperti kredibilitas yang bagus dan catatan kredit yang baik.
2. Perusahaan Harus Disiplin dalam Membayar
Karena utang wajib dibayar, perusahaan haruslah disiplin dalam membayar cicilan utangnya. Jangan sampai terjadi kredit macet yang akan merugikan kedua belah pihak.
3. Perusahaan Harus Memberikan Jaminan
Jaminan untuk mendapatkan pembiayaan dengan utang dari lembaga penyedia pinjaman bisa berupa aset perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu, risiko paling tinggi dari pembiayaan dengan utang adalah kehilangan aset perusahaan.